AS Pasok Ukraina dengan Bom Cluster
Rusia mengecam keras langkah Amerika Serikat (AS) yang secara resmi telah mengumumkan casino sbobet akan memasok Ukraina dengan bom cluster atau munisi tandan yang dilarang komunitas internasional. Moskow menyebut pengiriman senjata berbahaya itu ke Ukraina sebagai tindakan gila. Senjata itu bagian dari paket bantuan militer senilai USD800 juta yang membuat total bantuan AS menjadi lebih dari USD40 miliar sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan keputusan AS memasok Ukraina dengan bom cluster adalah pengakuan kegagalan dan upaya putus asa untuk mencegah kekalahan. “Amunisi cluster adalah tanda keputusasaan. Tindakan seperti itu berbicara tentang kesadaran AS dan satelitnya tentang impotensi mereka,” kata Antonov kepada wartawan.
Antonov menilai, AS tidak mau mengakui kemunduran dan kegagalan upaya militer Ukraina untuk melakukan serangan terhadap wilayah Rusia. Oleh karena itu, mereka kemudian melakukan tindakan gila baru, dengan mengirim senjata terlarang ke Ukraina. “Tingkat provokasi AS saat ini benar-benar di luar skala, membawa umat manusia lebih dekat ke perang dunia baru,” tegasnya
Munisi tandan dilarang oleh lebih dari 100 negara. Mereka biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di area yang luas dan yang gagal meledak menimbulkan bahaya selama beberapa dekade setelah konflik berakhir.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ikut mempertanyakan keputusan Washington tentang pasokan bom cluster ke Ukraina. Menanggapi kerisauan banyak pihak, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan bahwa Ukraina telah memberikan jaminan tertulis bahwa mereka akan menggunakannya dengan sangat hati-hati untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil.
Negara-negara sekutu Amerika Serikat (AS) menyatakan kegelisahannya atas keputusan Washington memasok Ukraina dengan bom cluster. Pada hari Jumat, AS mengonfirmasi pengiriman senjata kontroversial itu ke Ukraina, dengan Presiden Joe Biden menyebutnya sebagai “keputusan yang sangat sulit”. Inggris, Kanada, dan Spanyol semuanya menyatakan menentang penggunaan senjata tersebut. Bom cluster telah dilarang oleh lebih dari 100 negara karena bahaya yang ditimbulkannya bagi warga sipil.
AS Pasok Ukraina Bom Cluster
Bom tersebut biasanya melepaskan banyak bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di area yang luas. Amunisi tersebut juga menimbulkan kontroversi atas tingkat kegagalan – atau kesia-siaannya. Bom yang tidak meledak dapat bertahan di tanah selama bertahun-tahun.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada hari Jumat, Biden mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan sekutu tentang keputusan tersebut, yang merupakan bagian dari paket bantuan militer senilai USD800 juta. Presiden AS itu mengatakan bahwa dia membutuhkan beberapa saat untuk diyakinkan untuk melakukannya, tetapi dia telah bertindak karena orang-orang Ukraina kehabisan amunisi.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa bom cluster Amerika yang dikirim ke Ukraina jauh menemui kegagalan daripada yang telah digunakan oleh Rusia dalam konflik tersebut. Keputusan tersebut dengan cepat dikritik oleh kelompok hak asasi manusia. Amnesty International menyatakan munisi tandan menimbulkan ancaman besar bagi kehidupan sipil, bahkan lama setelah konflik berakhir. Pada hari Sabtu, beberapa sekutu Barat AS menolak untuk mendukung keputusannya. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyoroti bahwa Inggris adalah salah satu dari 123 negara yang telah menandatangani Konvensi Munisi Tandan, yang melarang produksi atau penggunaan senjata dan melarang penggunaannya.
Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles bahkan melangkah lebih jauh, mengatakan kepada wartawan bahwa negaranya memiliki komitmen kuat bahwa senjata dan bom tertentu tidak dapat dikirim ke Ukraina. “Tidak untuk bom cluster dan ya untuk pertahanan sah Ukraina, yang kami pahami tidak boleh dilakukan dengan bom cluster,” katanya seperti dikutip dari BBC, Minggu (9/7/2023).
Pemerintah Kanada juga menyatakan sangat prihatin tentang potensi dampak bom – yang kadang-kadang tidak meledak selama bertahun-tahun – pada anak-anak. Kanada juga mengatakan menentang penggunaan bom tandan dan tetap sepenuhnya mematuhi Konvensi Munisi Tandan. “Kami menganggap serius kewajiban kami di bawah Konvensi untuk mendorong adopsi universal,” katanya dalam sebuah pernyataan.